Disusun Oleh: Fitria Viniasri, Hani Masriyah, Hendra, Gardhana
Rangkuman Materi Akuntansi
Materi
Akuntansi `1
Akuntansi
merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur
dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi.
Informasi akuntansi sangat potensial untuk dilaporkan kepada
pihak-pihak yang membutuhkan, seperti: manajer perusahaan, pemilik,
kreditur, pemerintah, analisis keuangan dan karyawan.
Manajer
perusahaan membutuhkan informasi akuntansi untuk pengambilan
keputusan manajerial dan bisnis, Investor tentunya dalam ekspektasi
dan harapan terhadap hasil investasinya dalam bentuk hasil usaha dan
keuntungan (deviden), kreditur berkepentingan terhadap kemampuan
bayar terhadap kewajiban perusahaan dalam menyelesaikan pinjamannya,
pemerintah memerlukan informasi terhadap pajak dan regulasi
(peraturan), analis keuangan menggunakan akuntansi untuk dasar
menyatakan opini (pendapat) terhadap investasi yang akan
direkomendasikan, karyawan berharap ingin bekerja di perusahaan yang
mampu untuk mendukung pengembangan karir dan penghasilan yang lebih
baik. Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya
mengerti terlebih dahulu definisi atau batasan akuntansi.
Berikut
di bawah ini adalah beberapa definisi akuntansi: AICPA (American
Institute of Certified Public Accountans) pada tahun 1941,
mendefinisikan akuntansi sebagai : “seni mencatat, menggolongkan
dan meringkas transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan
cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta menafsirkan
hasil-hasilnya.”
Dari
definisi ini ada 3 aspek penting yaitu :
1.
Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan
dan peringkasan transaksi.
2.
Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai
pola tertentu (bukan sembarang atau acak-acakan) dan mengunakan
satuan uang sebagai alat pengukur. 3
3.
Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan
peringkasan belaka, melainkan meliputi juga penafsiran terhadap hasil
dari prosesproses tersebut. Definisi lain dinyatakan oleh Accounting
Principles Board (APB) tahun 1970: “Akuntansi adalah suatu kegiatan
jasa. Fungsinya menyajikan informasi kuantitatif tentang
lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang bersifat keuangan, yang
bertujuan agar berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis.
Para
pengguna informasi akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam dua
golongan besar, yaitu :
1.
Para pengguna yang berkepentingan langsung terhadap perusahaan :
pemilik dan calon pemilik, kreditor dan calon kreditor, manajemen,
karyawan dan calon karyawan dan pemerintah.
2.
Para pengguna yang berkepentingan tidak langsung terhadap perusahaan
: analis dan konsultan keuangan, asosiasi dagang dan serikat buruh.
Penjelasan secara rinci adalah sebagai berikut : Pemilik dan Calon
Pemilik Setiap pemilik perusahaan atau pemegang saham menghendaki
dana yang ditanamkan dapat terus berkembang. Pemilik perusahaan
selalu mengevaluasi hasil operasi perusahaan dari waktu ke waktu, dan
mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu. Informasi
akuntansi akan membantu untuk mengambil keputusan atas : tetap
menanamkan modalnya, menambah, mengurangi atau justru menarik dana
yang telah disetorkan, dan merupakan media untuk menaksir bagian laba
yang akan diterimanya. Sedangkan bagi calon pemilik atau calon
pemegang saham informasi akuntansi digunakan sebagai tolok ukur
tingkat keuntungan yang akan diperolehnya jika ia membeli saham
perusahaan tertentu. Jenis informasi yang diperlukan : Neraca dan
Laporan Rugi/Laba 5 Kreditor dan Calon Kreditor Kreditor adalah pihak
yang memberikan kredit (pinjaman) kepada perusahaan. Kreditor
berkepentingan terhadap keamanan dana yang dipinjamkannya dan tingkat
penghasilan yang akan diperolehnya.
Para
Calon Kreditor perlu mengevaluasi laporan akuntansi sebelum
memutuskan untuk memberikan pinjaman.
Jenis
informasi yang diperlukan : data tentang likuiditas, rentabilitas dan
solvabilitas. Manajemen Manajemen memiliki tanggung jawab atas
kelangsungan hidup perusahaan.
Bagi
manajemen, akuntansi memiliki peranan yang penting dalam hal : -
Melindungi harta perusahaan - Penyusunan rencana kegiatan perusahaan
di masa yang akan datang - Pengukuran penghasilan perusahaan dalam
kurun waktu tertentu - Pengawasan kegiatan perusahaan Jenis Informasi
yang diperlukan : catatan-catatan finansial masa lalu dan sekarang,
hasil operasi perusahaan, serta perencanaan di masa yang akan datang.
Karyawan dan Calon Karyawan Kepentingan langsung karyawan terhadap
perusahaan adalah upah yang sesuai dengan kontribusi yang
disumbangkannya. Bagi calon karyawan informasi akuntansi dapat
menunjukkan prospek perusahaan dan untung ruginya bekerja pada
perusahaan tersebut.
Jenis
informasi yang diperlukan : penjelasan tentang rencana perusahaan
serta hasil yang dicapai, dan laporan tentang usaha perbaikan
fasilitas kesejahteraan karyawan. Pemerintah Pemerintah
berkepentingan terhadap : - Pembayaran pajak yang ditanggung
perusahaan : Pajak Penghasilan Badan, maupun yang harus dihitung,
dipungut, disetor dan dilaporkan oleh perusahaan seperti pajak
Penghasilan Karyawan. - Ketaatan perusahaan terhadap
peraturan-peraturan yang ditetapkan tentang pemberian upah minimum
regional (UMR) - Penetapan kebijaksanaan tertentu. 6 Jenis informasi
yang diperlukan : besarnya kewajiban pajak, data-data akuntansi yang
bersangkutan dengan peraturan pemerintah yang menyangkut perusahaan.
Pekerjaan
Akuntan dan Bidang-bidang Akuntansi Pekerjaan Akuntan Secara garis
besar akuntan dapat digolongkan menjadi:
-
Akuntan Publik, adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan publik dapat memberikan jasa pemeriksaan (audit), jasa perpajakan (tax service), jasa konsultasi manajemen (management advisory services) dan jasa akuntansi (accounting services)
-
Akuntan Manajemen, adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan akuntansi kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan, penyusunan anggaran, menangani masalah perpajakan dan melakukan pemeriksaan intern.
-
Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK, Direktorat Jenderal Pajak dan lain-lain.
-
Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi. Bidang-bidang Akuntansi Akuntansi saat ini telah berkembang sangat pesat sejalan dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
Materi
Akuntansi 2
Tujuan
Laporan Keuangan Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting)
nomor 1 dinyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyajikan
informasi yang :
1.
Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan
pemakai lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian
kredit dan keputusan lainnya.
2.
Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan
pemakai lainnya untuk menaksir jumlah, waktu dan ketidakpastian dari
penerimaan uang di masa yang akan datang.
3.
Menunjukkan sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas
sumber-sumber tersebut dan pengaruh dari transaksi-transaksi,
kejadian-kejadian dan keadaankeadaan yang mempengaruhi sumber-sumber
dan klaim atas sumber-sumber tersebut. Ketiga karakter informasi di
atas merupakan pedoman untuk penyusunan pelaporan keuangan.
Tujuan
Umum :
1.
Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) 17 Prinsip ini
menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,
utang, modal dan biaya.
2.
Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) Prinsip
ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi
kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.
3.
Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) Untuk menyusun laporan
keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau terjadi dalam
periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan
biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.
4.
Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) Agar laporan keuangan
dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan
prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus
diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.
5.
Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle) Yang dimaksud
dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam
laporan keuanganan
Materi
Akuntansi ke 3
Pengertian
Laporan Keuangan
-
Laporan Keuangan merupakan ringkasan suatu proses pencatatan
transaksitransaksi
keuangan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan
-
Laporan Keuangan harus disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang
lazim agar
para
pembaca laporan keuangan memperoleh gambaran yang jelas.
-
Laporan Keuangan yang disusun manajemen biasanya terdiri dari :
1.
Neraca,
yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan
pada
tanggal tertentu.
2.
Laporan
rugi laba,
yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biayabiaya
selama
periode akuntansi.
3.
Laporan
perubahan modal,
yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab
perubahan
modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada
akhir
periode.
4.
Laporan
perubahan posisi keuangan,
menunjukkan arus dana dan
perubahan-perubahan
dalam posisi keuangan selama tahun buku yang
bersangkutan.
Penggolongan
Aktiva, Utang dan Modal
Susunan
aktiva dan pasiva di dalam neraca adalah sebagai berikut:
Harta-harta/Aktiva
(assets)
-
Aktiva Lancar (current assets)
-
Investasi Jangka Panjang (investment)
-
Aktiva Tetap Berwujud (fixed assets)
-
Aktiva Tetap Tidak Berwujud (intangible assets)
-
Aktiva/Harta Lainnya (Other Assets)
Hutang-hutang
dan Modal Sendiri
-
Hutang-hutang (liabilities)
-
Hutang-hutang Lancar (current liabilities)
-
Pendapatan yang Diterima Dimuka (unearned income)
-
Hutang-hutang Jangka Panjang (long term debt)
-
Hutang-hutang lain (other liabilities)
Modal
Sendiri (capital)
-
Modal Saham yang Disetor (capital stock)
-
Agio/Disagio Saham (agio/disagio capital stock)
-
Cadangan-cadangan (reserve)
-
Laba Tidak Dibagi (retained earning)
Aktiva
Aktiva
adalah manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang diharapkan akan
diterima
oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi di masa
lalu.
Aktiva
mempunyai 3 sifat pokok :
1.
Mempunyai kemungkinan manfaat di masa yang akan datang yang berbentuk
kemampuan
(baik sendiri atau kombinasi dengan aktiva yang lainnya) untuk
menyumbang
pada aliran kas masuk di masa datang baik langsung maupun secara
tidak
langsung.
2.
Suatu badan usaha tertentu dapat memperoleh manfaatnya dan mengawasi
manfaat
tersebut.
3.
Transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk
memperoleh
dan mengawasi manfaat tersebut sudah terjadi.
Aktiva
Lancar
Yang
dimaksud dengan aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain
atau
sumber-sumber
yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau
dikonsumsi
selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu
tahun.
Elemen-elemen
yang termasuk dalam golongan aktiva lancar ialah:
1.
Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan elemen-elemen yang dapat
disamakan
dengan kas, misalnya check,
money order,
pos wesel dan lain-lain.
2.
Persediaan barang dagangan, bahan mentah, barang dalam proses, barang
jadi,
bahan-bahan
pembantu dan bahan-bahan serta suku cadang yang dipakai dalam
pemeliharaan
alat-alat dan mesin-mesin.
3.
Piutang dagang dan piutang wesel
4.
Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak-pihak lain, jika akan
diterima dalam
waktu
satu tahun.
5.
Piutang angsuran dan piutang wesel angsuran, jika merupakan hal yang
umum
dalam
perdagangan dan akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun.
6.
Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek.
7.
Biaya-biaya yang dibayar di muka seperti asuransi, bunga sewa,
pajak-pajak,
bahan
pembantu dan lain-lain.
Investasi
Jangka Panjang
Merupakan
aktiva tidak lancar yang di dalamnya termasuk beberapa macam
investasi
yang
bisa berbentuk surat-surat berharga, penyisihan dana, dan investasi
jangka
panjang
yang lain.
Elemen-elemen
yang masuk kelompok investasi jangka panjang adalah:
1.
Investasi jangka panjang dalam surat-surat berharga seperti saham,
obligasi dan
wesel
jangka panjang.
2.
Investasi dalam anak perusahaan, termasuk uang muka jangka panjang.
3.
Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud (seperti tanah,
mesin-mesin) tetapi
belum
digunakan untuk usaha sekarang.
4.
Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana pelunasan
obligasi,
dana
ekspansi, dana pembelian saham sendiri, dana pembayaran pensiun, dana
penggantian
gedung, dan lain-lain.
5.
Cash
surrender value dari
polis asuransi jiwa.
Aktiva
Tetap Berwujud
Adalah
aktiva-aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu periode seperti
tanah,
gedung,
mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan, dan lain-lain.
Aktiva
Tetap Tidak Berwujud
Adalah
aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi memiliki “hak”
yang
mempunyai
nilai bagi perusahaan, seperti goodwill,
hak patent, merek dagang hak
cipta,
dan lain-lain. Dalam kelompok ini termasuk juga saldo debit dari
pengeluaranpengeluaran
yang
belum diakui sebagai biaya tetapi pembebanannya ditunda, seperti
biaya
pendirian perusahaan (organization
costs).
Aktiva/Harta
Lain-lain
Yaitu
aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok
lain
seperti
misalnya titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak, bangunan
dalam
pengerjaan,
piutang-piutang jangka panjang, uang muka pada pejabat perusahaan dan
lain-lain.
Hutang
dan Modal Sendiri
Hutang
adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang
akan
datang
yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu
badan
usaha
yang akan dipenuhi dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa
kepada
badan
usaha lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi
yang sudah
lalu.
Modal
sendiri adalah hak milik sisa (residual
interest)
dalam aktiva suatu badan usaha
yang
tersisa sesudah dikurangi hutang. Dalam suatu badan usaha, modal
sendiri
adalah
hak dari pemilik.
Hutang
Lancar
Hutang
lancar atau hutang jangka pendek adalah hutang-hutang yang
pelunasannya
akan
memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva
lancar
atau
dengan menimbulkan suatu utang baru. Yang termasuk kelompok hutang
lancar
adalah:
1.
Hutang dagang, yaitu hutang-hutang yang timbul dari pembelian
barang-barang
dagangan
atau jasa.
2.
Hutang wesel, yaitu hutang-hutang yang memakai bukti-bukti tertulis
bempa
kesanggupan
untuk membayar pada tanggal terientu.
3.
Taksiran hutang pajak, yaitu jumlah pajak penghasilan yang
diperkirakan untuk
laba
periode yang bersangkutan.
4.
Hutang biaya, yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum
dibayar.
Misalnya
hutang gaji, hutang bunga dan lain-lain.
5.
Hutang-hutang lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan. Dalam
kelompok
ini
hanya dimasukkan hutang-hutang, yang pelunasannya akan menggunakan
sumber-sumber
dari aktiva lancar. Hutang-hutang yang tidak dilunasi dari aktiva
lancar
tidak termasuk dalam kelompok ini. Misalnya hutang obligasi yang
sudah
jatuh
tempo dan akan dibayar dari dana pelunasan obligasi, maka hutang
obligasi
ini
tidak termasuk hutang lancar, begitu juga hutang-hutang lancar yang
akan
dilunasi
dari dana-dana khusus yang sudah disediakan.
Pendapatan
yang Diterima Di Muka
Adalah
penerimaan-penerimaan yang tidak merupakan pendapatan untuk periode
yang
bersangkutan. Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan
sebagai
pendapatan yang diterima di muka sampai saat di mana penerimaan tadi
dapat
diakui
sebagai pendapatan.
Hutang
Jangka Panjang
Adalah
hutang-hutang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang
digolongkan
sebagai aktiva lancar, misalnya hutang obligasi, hutang wesel jangka
panjang
dan lain-lain hutang yang sifatnya sama. Bagian dari hutang jangka
panjang
yang
jatuh tempo dan akan dilunasi dalam waktu 12 bulan dan menggunakan
sumbersumber
aktiva
lancar akan dilaporkan dalam kelompok hutang lancar.
Hutang-hutang
Lain
Hutang-hutang
yang tidak dapat dilaporkan dalam judul di atas, dilaporkan dengan
judul
hutang-hutang lain. Misalnya hutang obligasi yang akan jatuh tempo
tetapi akan
dilunasi
dari dana pelunasan obligasi, hutang jangka panjang kepada pejabat
perusahaan
atau kepada anak perusahaan dan lain-lain.
Hutang-hutang
yang mungkin timbul karena aktivitas di masa lalu disebut
hutang-hutang
yang
belum pasti (contingent
liability).
Hutang-hutang seperti ini ditunjukkan
dalam
neraca dengan catatan kaki. Yang termasuk hutang-hutang yang belum
pasti
misalnya
piutang wesel didiskontokan, sengketa hukum, pajak dan beban-beban
lain
yang
belum pasti, dan garansi-garansi yang diberikan.
Modal
Sendiri
Modal
sendiri adalah perbedaan antara aktiva dengan hutang dan merupakan
kewajiban
perusahaan kepada pemilik. Dalam perusahaan perseorangan, modal
ditunjukkan
dalam satu rekening yang diberi nama modal. Dalam perusahaan yang
berbentuk
firma modal ditunjukkan dalam rekening modal masing-masing anggota.
Dalam
perusahaan yang berbentuk perseroan modal ditunjukkan dengan rekening
modal
yang terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut:
1.
Modal Disetor
Modal
disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham dan
biasanya
dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
a.
Modal Saham,
yaitu jumlah nominal saham yang beredar.
b.
Agio/Disagio Saham,
yaitu selisih antara setoran pemegang saham dengan
nilai
nominal saham. Agio adalah selisih di atas nominal, sedang disagio
adalah
selisih di bawah nominal Di dalam neraca, agio akan ditambahkan pada
modal
saham beredar, disagio diuangkan.
2.
Laba Tidak Dibagi
Merupakan
kumpulan laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai
dividen.
Laba tidak dibagi merupakan elemen modal yang berasal dari dalam
perusahaan.
Apabila laba tidak dibagi saldonya debit, biasanya disebut defisit.
Saldo
rekening laba tidak dibagi sewaktu-waktu dapat diminta sebagai
dividen
oleh
pemegang saham. Apabila diinginkan untuk membatasi agar laba tidak
dibagi
tidak diminta sebagai dividen seluruhnya maka bisa dibuat
cadangancadangan
dari
laba tidak dibagi. Cadangan yang dibentuk antara lain cadangan
untuk
ekspansi, cadangan pelunasan obligasi, cadangan penurunan harga
persediaan
dan lain-lain. Jumlah laba tidak dibagi yang sudah dicadangkan tidak
dapat
diminta sebagai dividen.
3.
Modal Penilaian Kembali
Apabila
dilakukan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka
selisih
nilai buku lama dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal
penilaian
kembali.
4.
Modal Sumbangan
Modal
yang timbul sebagai akibat apabila perusahaan memperoleh aktiva yang
berasal
dari sumbangan.
5.
Modal Lain-lain
Bentuk
Laporan Keuangan
Neraca
(balance sheet)
Bentuk
atau susunan neraca di antara perusahaan tidak ada keseragaman,
tergantung
pada
tujuan apa neraca tersebut dibuat, dalam hal ini Prinsip Akuntansi
Indonesia
menyebutkan
sebagai berikut :
“Neraca
harus disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan gambaran
posisi
keuangan dari suatu perusahaan pada saat tertentu”.
Bentuk
umum atau susunan neraca yang banyak dipakai antara lain :
1.
Bentuk Skontro/Bentuk Rekening (account
form)
adalah
bentuk neraca yang mengelompokkan aktiva bersebelahan dengan
kelompok
hutang dan modal.
2.
Bentuk Vertikal/Bentuk Laporan (report
form)
Adalah
bentuk neraca yang mengelompokkan aktiva di sebelah atas kelompok
hutang
dan modal.
Laporan
Rugi Laba (income
statement)
Laporan
Rugi laba merupakan laporan yang sistematis tentang penghasilan dan
biaya
suatu
perusahaan pada saat perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut
PAI : “
Perhitungan
rugi/laba perusahaan harus disusun sedemikian rupa,
sehingga
dapat memberikan gambaran dari besarnya kegiatan perusahaan dan hasil
dari
kegiatan itu.”
Penyajian
Laporan Rugi/Laba menurut PAI :
1.
Harus memuat secara terperinci unsur-unsur dari hasil dan biaya
2.
Dapat disusun dalam bentuk urutan ke bawah (staffel)
3.
Harus dipisahkan antara hasil utama dengan hasil usaha lain-lain
serta hasil usaha
luar
biasa (extra
ordinary income)
Bentuk
laporan rugi/laba
Bentuk
yang biasa dipakai adalah bentuk stafel, cara penyusunannya ada dua
macam :
1.
Single Step
Yaitu
suatu cara untuk mendapatkan rugi/laba bersih yaitu dengan
mengelompokkan
pendapatan secara total dikurangi dengan biaya yang
dikelompokkan
secara total pula, jadi rugi/laba bersih diperoleh dengan sekali
tahap.
2.
Multiple Step
Yaitu
menggunakan beberapa tahap untuk mendapatkan rugi/laba bersih, yaitu
penghasilan
dikurangi harga pokok penjualan akan diperoleh laba kotor (rugi)
baru
dikurangi dengan biaya operasi sehingga akan didapatkan rugi/laba
bersih.
Laporan
Perubahan Modal (statement
of retained earning)
Dalam
perhitungan Rugi/Laba, perusahaan dapat mengikuti beberapa konsep,
antara
lain
:
1.
Clean Surplus Principle (all inclusive concept)
Laporan
perubahan modal hanya menunjukkan :
a.
Saldo laba tidak dibagi awal periode
b.
Ditambah laba bersih dan elemen luar biasa
c.
Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan
d.
Dikurangi deviden yang diumumkan
Contoh
Laporan laba tidak dibagi untuk melengkapi laporan perhitungan
rugi/laba
all
inclusive:
PT.
TRAVEGO
Laporan
Laba Tidak Dibagi
Periode
yang berakhir 31 Desember 2000
Laba
tidak dibagi, 1 Januari 2000
Rp. 1,356,520.00
Laba
neto dan elemen tidak biasa
1,280,695.00(+)
Rp.
2,637,215.00
Koreksi
kesalahan tahun lalu
0
Deviden
yang diumumkan dalam tahun 2000
Rp. 600,000.00(-)
Laba
tidak dibagi, 31 Desember 2000
Rp.
2,037,215.00
2.
Non Clean Surplus Principle (current operating performance)
Laporan
perubahan modal menunjukkan:
a.
Saldo laba tidak dibagi awal periode
b.
Ditambah laba bersih setelah pajak
c.
Ditambah Pos luar biasa
d.
Dikurangi deviden yang diumumkan
Contoh
Laporan laba tidak dibagi untuk melengkapi laporan perhitungan
rugi/laba
current
operating performance:
PT.
TRAVEGO
Laporan
Laba Tidak Dibagi
Periode
yang berakhir 31 Desember 2000
Laba
tidak dibagi, 1 Januari 2000
Rp. 1,356,520.00
Tambahan:
Laba
neto sesudah pajak Rp.1,068,195.00
Pos
luar biasa-Utang dihapuskan Rp
212,500.00
Rp
1,280,695.00
Rp.
2,637,215.00
Pengurangan:
Deviden
yang diumumkan dalam tahun 2000
Rp.
600,000.00
Laba
tidak dibagi, 31 Desember 2000
Rp.
2,037,215.00
Laporan
Perubahan Posisi Keuangan
Laporan
ini berguna untuk :
1.
Meringkas kegiatan-kegiatan pembelanjaan dan investasi yang dilakukan
oleh
perusahaan,
termasuk jumlah dana yang dihasilkan.
2.
Melengkapi penjelasan tentang perubahan-perubahan dalam posisi
keuangan
selama
tahun buku yang bersangkutan.
Laporan
Perubahan Posisi Keuangan dapat disusun berdasarkan :
1.
Perubahan-perubahan kas atau ekuivalensinya
2.
Perubahan-perubahan dalam modal kerja neto (net
working capital)
yaitu aktiva
lancar
dikurangi hutang lancar.
Isi
dalam laporan ini biasanya dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu :
1.
Yang menunjukkan sumber-sumber dana
2.
Yang menunjukkan penggunaan dana
Laporan
Arus Kas (statement
of cash flow)
Tujuan
utama laporan aliran kas adalah untuk menyajikan informasi relevan
tentang
penerimaan
dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Untuk
mencapai tujuan ini, aliran kas diklasifikasikan dalam 3 kelompok
yang
berbeda
yaitu :
1.
Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi
2.
Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan
pembelanjaan
(financing)
3.
Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan usaha.
Materi
Akuntansi `4
Persamaan
Dasar akuntansi dan Transaksi perusahaan
Transaksi
Perusahaan Transaksi usaha adalah kejadian atau situasi yang
mempengaruhi posisi keuangan perusahaan dan oleh karena itu harus
dicatat. Transaksi usaha menimbulkan suatu keadaan atau situasi yang
akan diikuti oleh transaksi lain. Alat pengukur transaksi yang
dipergunakan dalam akuntansi adalah satuan uang.
Oleh
karena itu hanya transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang
dicatat dalam akuntansi. Transaksi atau kejadian dalam perusahaan
yang tidak dapat dinilai dengan uang tidak akan dicatat.
Persamaan
Akuntansi (Accounting Equation) Setiap unit ekonomi memiliki
transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, transaksi penjualan kredit,
penjualan kredit dan transaksi non kas yang lain.
Transaksi-transaksi
tersebut perlu dicatat, diklasifikasikan, diikhtisarkan dan
dilaporkan kepada berbagai pihak. Kekayaan yang dimiliki perusahaan
disebut harta atau aktiva (assets), sedang hak/klaim atas kekayaan
tersebut disebut sebagai hak atas kekayaan (equity). Jumlah kekayaan
(aktiva) suatu perusahaan akan sama dengan jumlah hak terhadap
kekayaan tersebut.
Sehingga
hubungan antara keduanya dapat dinyatakan dalam suatu persamaan
sebagai berikut : AKTIVA = HAK KEKAYAAN
30
Hak atas kekayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu hak dari para
kreditur dan hak dari pemilik.
Hak dari kreditur atas kekayaan perusahaan merupakan hutang
perusahaan, dan hak dari pemilik merupakan modal, maka persamaan di
atas dapat ditulis : AKTIVA = HUTANG + MODAL Atau AKTIVA – HUTANG =
MODAL
Ruas
pernyataan sebelah kanan sama dengan ruas persamaan sebelah kiri,
maka apabila terjadi perubahan di ruas persamaan sebelah kanan harus
diikuti perubahan ruas persamaan sebelah kiri.
Pengertian
Istilah Aktiva (harta, kekayaan, assets) : jenis-jenis kekayaan yang
dimiliki perusahaan berupa :
1.
Aktiva yang materiil (tangible assets) : uang, persediaan inventaris,
gedung.
2.
Aktiva yang immateriil (intangible assets) : hak patent, merek,
goodwill.
3.
Hak untuk menerima kekayaan/jasa-jasa dari pihak lain : piutang.
Hutang
(kewajiban, liabilities) : kewajiban untuk membayar sejumlah uang
ataupun kekayaan maupun jasa-jasa tertentu.
Modal
: selisih antara kekayaan dengan hutang Neraca (balance sheet,
financial statement) : laporan yang menyajikan posisi keuangan antara
lain kekayaan,
hutang
dan modal dari perseorangan maupun perusahaan.