Disusun Oleh : Fitria Viniasri, Hani Masriyah, Hendra & Gardhana
PEMBAHASAN
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
Siklus
Akuntansi Perusahaan Jasa
Siklus
Akuntansi Perusahaan Jasa –
Siklus Akuntansi adalah sebuah proses yang menunjukkan
langkah-langkah yang diperlukan guna penyelesaian akuntansi secara
manual. Contoh siklus akuntansi perusahaan jasa dan dagang maupun
jasa pada prinsipnya sama saja, yang membedakan hanya pada jenis
transaksinya.
BUKTI TRANSAKSI
Bukti
transaksi menjadi bukti yang autentik terjadinya suatu transaksi.
Baik pada perusahaan dagang dan perusahaan jasa membutuhkan suatu
dokumen asli yang menjadi alat untuk merekam seluruh transaksi yang
terjadi. Bukti transaksi tersebut terdiri dari faktur, nota, kwitansi
dan cek, nota kontan, bukti setoran bank, bilyet giro, nota debet,
nota kredit, rekening koran, bukti memo, bukti kas masuk, bukti kas
keluar
Macam-Macam
Bukti Transaksi
Pengertian
Kwitansi adalah
bukti yang digunakan saat transaksi
penerimaan
sejumlah uang. Kwitansi dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima
uang dan diserahkan kepada yang melakukan pembayaran
witansi
dibuat dan ditandatangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan
kepada yang melakukan pembayaran.
2.
Nota Kontan
Pengertian
Nota kontan adalah
dokumen yang dibuat dan dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli.
Lembar yang pertama (asli) diserahkan kepada pihak pembeli dan
copynya disimpan oleh pihak penjual sebagai bukti transaksi atas
penjualan tunai.
Pada
umumnya kwitansi sendiri terdiri dari dua bagian, bagian pertama
diberikan kepada pihak yang membayar untuk bukti pencatatan
pengeluaran uang, sedangkan bagian yang tertinggal (Sub atau bonggol
kuitansi) dapat dijadikan sebagai bukti pencatatan penerimaan uang.
-
tanggal transaksi
-
pihak yang memberikan uang
-
nominal uang
-
maksud dan tujuan dari transaksi pemberian uang tersebut
-
tanda tangan serta di tambah dengan materai bila dibutuhkan.
Pengertian
Nota kontan adalah
dokumen yang dibuat dan dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli.
Lembar yang pertama (asli) diserahkan kepada pihak pembeli dan
copynya disimpan oleh pihak penjual sebagai bukti transaksi atas
penjualan tunai.
Nota
kontan memuat informasi berupa:
-
Nama perusahaan sebagai pihak yang mengeluarkan nota
-
Nomor nota
-
Tanggal transaksi
-
Jenis barang
-
Jumlah barang
-
Harga satuan
-
Jumlah harga
3.
Faktur ( Invoice
)
Pengertian
Faktur
merupakan pernyataan tertulis mengenai barang yang dijual, baik
jumlah dan harganya. Faktur dikeluarkan oleh pihak yang menjual
kepada pihak pembeli. Faktur berfungsi untuk bahan pertimbangan
pembeli untuk meneliti barang-barang yang dibelinya. Bukti ini akan
diperlukan juga loh saat terjadi retur
pembelian
atau retur
penjualan.
Faktur
sendiri dibedakan menjadi dua yaitu faktur
pembelian
dan faktur
penjualan. Bagi
pihak pembeli, faktur yang diterima merupakan faktur pembelian,
tetapi bagi penjual, faktur yang diterima merupakan faktur penjualan.
Faktur
memuat informasi yang terdiri dari :
-
Nama dan alamat penjual
-
Nomor faktur
-
Nama dan alamat pembeli
-
Tanggal pesanan
-
Syarat pembayaran
-
Keterangan mengenai barang (jenis barang, harga satuan, barang kuantitas barang dan jumlah harga).
Contoh Faktur
4.
Nota Kredit
Pengertian
Nota kredit
merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual
(pengembalian), nota kredit dikeluarkan oleh pihak penjual. Bukti ini
berfungsi sebagai alat persetujuan dari pihak penjual atas
permohonan pengurangan harga dari pihak pembeli karena barang yang
diterima mengalami kerusakan dan atau tidak sesuai dengan pesanan
pembeli.
5.
Nota Debet
Pengertian
Nota debet adalah
dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan harga kepada pihak
penjual atau bukti yang berisi informasi yang menyatakan tentang
pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan pesanan (rusak).
Nota
debet merupakan
pemberitahuan atau perhitungan yang dikirimkan suatu perusahaan atau
badan usaha kepada konsumennya, bahwa akunnya telah di debet dengan
jumlah nominal tertentu.
Nota
debit dibuat oleh pihak pembeli.
Hal-hal
yang tercantum pada nota debit dan nota kredit pada prinsipnya adalah
sama, hanya terdapat perbedaan pada informasi yang tercantum di dalam
masing-masing nota.
Pada
intinya bukti transaksi yang bernama nota kredit dan nota debit
dikeluarkan saat terjadi ketidakcocokan atau tidak sesuai dengan
barang yang diharapkan oleh pihak pembeli.
6.
Cek (Cheque)
Pengertian
Cek bisa
diartikan sebagai perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak yang
mempunyai rekening di suatu bank, dengan tujuan agar bank tersebut
membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa
surat atau yang namanya tertulis di surat cek tersebut. Baca
juga Pengertian,
Perbedaan Cek Dan Bilyet Giro Beserta Jenis-Jenisnya. Cek
terdiri dari dua bagian yaitu :
-
Pada bagian sebelah kiri buku cek sebagai bukti arsip pihak yang mengeluarkan dan menandatangani cek tersebut.
-
Bagian sebelah kanan dapat diberikan kepada pihak yang menerima pembayaran cek tersebut.
7.
Rekening Koran
Pengertian
Rekening Koran
adalah bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank
untuk para nasabahnya. Baca selengkapnya tentang rekening
koran.
8.
Bilyet Giro
Pengertian
Bilyet Giro
adalah sebagai surat perintah untuk memindahbukukan sejumlah uang
dari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang namanya
disebutkan dalam bilyet giro pada bank yang sama atau pada bank lain
(berbeda). Perlu diingat bahwa penerima bilyet giro tidak bisa
menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan. Tetapi
dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank untuk menambah simpanan di
rekeningnya. Baca selengkapnya tentang Pengertian,
Perbedaan Cek Dan Bilyet Giro Beserta Jenis-Jenisnya.
9.
Bukti Memorandum
Pengertian
Bukti memo adalah
bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan atau orang yang
diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang berlangsung
didalam internal perusahaan bersangkutan. Contoh
memo
seperti untuk mencatat gaji pegawai yang masih harus dibayar pada
akhir periode.
10. Bukti
Setoran Bank
Bukti
setoran bank adalah
catatan transaksi (slip setoran) yang disediakan oleh pihak bank
untuk digunakan pada saat atau setiap melakukan setoran uang ke bank.
Ketika terjadi kesalahan pencatatan, bukti ini sangat dibutuhkan saat
akan dibuat rekonsiliasi
bank,
maka sebaiknya bukti ini disimpan dengan baik.
11.
Bukti Kas Masuk
Pengertian
Bukti kas masuk
merupakan bukti transaksi atas peristiwa penerimaan uang (kas) yang
telah dilengkapi dengan buktinya. Bukti kas masuk ini nantinya
akan digunakan dalam proses penyusunan jurnal
kas masuk/jurnal penerimaan kas.
12.
Bukti Kas Keluar
Pengertian
Bukti kas keluar
merupakan bukti dari kejadian transaksi pengeluaran kas ataupun
pembayaran. Bukti pengeluaran kas ini biasanya akan digunakan untuk
dokumen ketika menyusun jurnal
pengeluaran kas.
JURNAL UMUM
Menyusun
jurnal umum akuntansi pada perusahaan bisa dikatakan kegiatan awal
dalam penyusunan
siklus akuntansi.
Jadi kita harus faham dan mengerti cara penyusunannya. Jurnal
umum adalah kegiatan pencatatan hasil dari Analisa
bukti transaksi
yang dituangkan berupa nama akun beserta jumlah saldonya baik di
posisi debet atau kredit.
Fungsi
Jurnal Umum
Fungsi
dari jurnal umum diantaranya adalah.
-
Fungsi mencatat
-
Fungsi historis
-
Fungsi analisis
-
Fungsi instruktif
Fungsi
informatif
Aturan Jurnal Umum
Aturan Jurnal Umum
Dalam
penyusunan jurnal umum hal ini tidak boleh dilupakan, karena aturan
debet dan kredit sangat penting diingat untuk menerntukan dimana
posisi debet atau kredit sebuah akun.
Contoh
Kasus Jurnal Umum Perusahaan Jasa
Berikut
ini adalah contoh dari beberapa transaksi perusahaan perseorangan
yang terjadi pada bulan Mei tahun 2017 Perusahaan Jasa Candra Spa. CANDRA
SPA
JURNAL UMUM
PERIODE MEI 2017
Tanggal
|
Nama
Akun / Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
01/03/17
|
Kas
|
5.000.000
| |
Modal
|
5.000.000
| ||
(smencatat
setoran modal awal Nn. Candra ke dalam perusahaan)
| |||
05/03/17
|
Tanah
|
750.000.000
| |
Bangunan
|
1.300.000
| ||
Peralatan
|
500.000
| ||
Perlengkapan
|
200.000
| ||
Kendaraan
|
250.000
| ||
Kas
|
751.250.000
| ||
(mencatat
pembelian hotel secara paket)
| |||
05/03/02
|
Beban
perbaikan AC
|
5.000
| |
Kas
|
5.000
| ||
(untuk
mencatat perbaikan pendingin udara)
| |||
08/03/17
|
Perlengkapan
|
12.000
| |
Kas
|
12.000
| ||
(untuk
mencatat pembelian perlengkapan)
| |||
09/03/17
|
Beban
Iklan
|
25.000
| |
Kas
|
25.000
| ||
(mencatat
pembayaran beban iklan di media)
| |||
10/03/17
|
Kas
|
750.000
| |
Utang
Bank
|
750.000
| ||
(mencatat
penerimaan kas dari pencairan pinjaman bank)
| |||
21/03/17
|
Kendaraan
|
250.000
| |
Kas
|
70.000
| ||
Utang
dagang
|
180.000
| ||
(mencatat
pembelian 2 unit kendaraan mobil secara kredit dengan uang muka)
| |||
31/03/17
|
Kas
|
249.375
| |
Pendapatan
Sewa Kamar
|
249.375
| ||
(mencatat
penerimaan kas dari sewa kamar hotel)
|
Analisis
Trasnsaksi
1.
Mencatat transaksi setoran modal awal Nn. Candra. Sehingga menambah
kas perusahaan pada kolom debet dan menambah modal bagi pemilik di
kolom kredit.
2.
Mencatat pembelian hotel secara paket mulai dari tanah, bangunan,
perlengkapan hotel, peralatan hotel dan kendaraan yang dibayarkan
secara tunai, sehingga dicatat mengurangi kas sebelah kredit. 3.
Mencatat beban perbaikan AC dibayarkan secara tunai sehingga
mengurangi akun kas pada sebelah kredit.
4.
Mencatat pembelian perlengkapan secara tunai, jadi perlengkapan
bertambah di kolom debet dan mengurangi kas pada kolom kredit.
5.
Mencatat pembayaran beban iklan secara tunai, jadi beban iklan
bertambah dan dicatat pada kolom debet danmengurangi kas pada kolom
kredit.
6.
Mencatat transaksi pencairan dana di bank sebagai hutang perusahaan
di bank. Jadi menambah kas perusahaan pada debet dan menambah utang
bank pada kolom kredit.
7.
Mencatat transaksi pembelian sejumlah 2 mobil (kendaraan) secara
kredit dengan telah membayarkan uang muka. Jadi kendaraan bertambah
pada debet dan mengurangi kas untuk membayarkan uang muka sebelah
debet dan sisa utang dagangnya di kolom kredit.
8.
Mencatat transaksi penerimaan uang sewa. Jadi kas perusahaan
bertambah pada debet dan pendapatan sewa perusahaan juga bertambah
pada kredit.
C.
Bentuk Buku Besar
1.
Bentuk T
Contoh
bentuk buku besar T adalah sebagai berikut:
-
Bentuk Skontro / Dua Kolom dan Empat Kolom
Gambar
proses posting dari jurnal ke buku besar.
Aturan
Debet Kredit
Keterangan
|
Debet
|
Kredit
|
Aktiva
|
Pertambahan
(+)
|
Pengurangan
(-)
|
Hutang
|
Pengurangan
(-)
|
Pertambahan
(+)
|
Modal
|
Pengurangan
(-)
|
Pertambahan
(+)
|
Prive
|
Pertambahan
(+)
|
Pengurangan
(-)
|
Pendapatan
|
Pengurangan
(-)
|
Pertambahan
(+)
|
Beban
|
Pertambahan
(+)
|
Pengurangan
(-)
|
E.
Contoh Transaksi Buku Besar
Penerapannya
pada transaksi perusahaan kedalam buku besar adalah sebagai berikut .
Bengkel
mobil “Cahaya Hari” yang didirikan oleh Tn. Hari . berikut ini
adalah rincian kegiatan transaksi pada bulan Februari diantaranya.
Tanggal
|
Transaksi
|
|
Feb-2016
|
1
|
Tn.
Hari menanamkan uangnya sebagai modal di perusahaan sebesar
Rp. 35.000.000.
|
2
|
Menerima
kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000
|
|
4
|
Membeli
peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000 secara tunai.
|
|
5
|
Perusahaan
membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000 untuk 1 tahun.
|
|
7
|
Membeli
perlengkapan dari JAYA SAKTI secara tunai Rp. 1.400.000
|
|
20
|
Menerima
uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan
|
|
21
|
Membeli
perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari WAHANA AUTOSPORT
dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000.
|
|
23
|
Pemakaian
perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000
|
|
25
|
Membayar
gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000
|
|
26
|
Membayar
macam-macam biaya Rp. 2.250.000
|
|
28
|
Membayar
kepada Bank Rp. 5.000.000 untuk pembayaran angsuran pokok
pinjaman, dan Rp. 1.000.000 untuk pembayaran bunga pinjaman.
|
|
28
|
Penyusutan
peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000.
|
Jawaban
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar